Khutbah Jum’at – 20130215

للّهُ menitipkan keimanan pd kita. Dari sekian banyak keyakinan yang ada dan berkembang di bumi, hanya Islam yg diridhoi اَللّهُ sebagaimana tertulis di Al Qur’an. “Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Ali ‘Imran(3):19) dan Ali ‘Imran(3):85,“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”

Al Qur’an merupakan mukjizat yg diberikan pd Rasululloh SAW dan اَللّهُ sendiri sdh menyatakan bahwa Al Qur’an akan selalu terjaga keaslian dan kemurniannya. “Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhan-mu (Al Qur’an). Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya.” (Al Kahfi(18):27)

Bagaimana dg agama lainnya? Untuk agama-agama lain maka اَللّهُ ridho hanya pada masanya. Namun setelah Rasululloh SAW membawa syiar Islam, maka hanya Islam yg ditegaskan hanya diridhoi-Nya.

Sesungguhnya iman terkadang naik kadang turun. Oleh karenanya, iman harus selalu dicharge agar keimanannya mantap dan kian menguat. Salah satu caranya dg mengaji, menghadiri majelis taklim, berkumpul dan bergaul dengan orang2 yg akhlaknya baik, hidup berdasar Al Qur’an dan Sunnah.

Sesungguhnya orang2 yg memeluk selain Islam sesungguhnya dalam keadaan merugi, apabila mereka mati tanpa meyakini dan memeluk Islam. Hal yang sama bagi orang2 yg murtad (keluar dari Islam) dan lalu mati dalam keadaan kafir. “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Al Baqarah(2):217)

Banyak kaum muslim menganggap sholat jumat sebagai sholat sunnah. Ini bisa kita lihat, masih banyak laki2 yg tdk melakukannya dan memilih melakukan aktivitas lain. Padahal ini wajib bagi laki2. “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al Jumu’ah(62):9)

Hal paling sulit yang diterima oleh manusia, baik orang muslim terlebih orang kafir adalah menerima kebenaran. Banyak orang yang tahu kebenaran, tapi belum tentu mau mengakui dan menerimanya.

Rasululloh SAW sendiri mengisaratkan bahwa hati/qolbu memegang peranan penting. Hal ini dikarenakan hati akan menyuarakan kebenaran meski tubuh kita menolak. An-Nu’man bin Basyir berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat / samar, tidak jelas halal-haramnya), yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan, barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.'” (HR. Bukhori)

Dari berita2 yang muncul dan bisa kita baca, orang non muslim yg masuk Islam biasanya orang2 yg pintar, punya kemapanan yg baik. Sehingga mereka tidak akan mudah tergiur dengan iming2 kekayaan. Sementara orang Islam yg murtad, biasanya karena hal2 ‘remeh’, misalnya diberi mie instan, lalu ditawari pekerjaan (meski dg gaji rendah).

Keimanan yg sudah ada pd diri kita hendaknya selalu dijaga+dipertahankan (minimal). Lebih baik jika kita bisa selalu tingkatkan dari waktu ke waktu.

Kehidupan dunia sesungguhnya melenakan,dan sebaik-baik adalah kehidupan di akhirat dan sebaik-baik bekal adalah takwa.

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al ‘Ankabuut(29):64)

“…Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (Al Baqarah(2):197)

Leave a comment