Khutbah Jum’at – 20130412

Marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada اَللّهُ. Dan sesungguhnya perintah2 اَللّهُ adalah kenikmatan dan kelezatan jika dinilai dg iman. Untuk itu kita mesti resapi makna dan kandungan yg ada di dalam perintah2-Nya, maka kita akan ketahui kebesaran اَللّهُ.

Betapa banyak ibadah yg telah kita lakukan namun tidak disertai dengan ruh dan kenikmatan. Ibadah sholat dan puasa sering kita lakukan, belasan tahun dan ribuan raka’at, akan tapi kita sendiri tidak tahu apa enaknya dan nikmatnya melakukan kedua ibadah tersebut, selain hanya rasa lelah (untuk sholat) dan lapar serta haus (untuk puasa).

Banyak orang yg cinta dunia dan takut mati. Saat ibadah, mereka tidak menyertakan jiwa. Saat maksiat, justru mereka nikmat melakukannya. Rasululloh SAW sudah memperingatkan hal ini dalam haditsnya,“Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas).”(HR. Al Hakim)

Orang2 yg mengalami hal tsb sesungguhnya orang yg senang melakukan maksiat. Orang yg suka bermaksiat akan membuat hatinya mati, karena dosa2 yg bertumpuk akan membuat hati tidak bisa menikmati kelezatan ibadah. Hati orang yg suka bermaksiat akan berkarat dan selanjutnya mati (tidak mau mendengar dan mengikuti kebenaran). “Dari Ibn Umar r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi berkarat jika terkena air.” Tanya sahabat: “Ya Rasulullah, apakah pembersihnya? Sabda baginda: “Banyak mengingati mati dan membaca Al-Quran.” (HR Al-Baihaqi)

Orang yg suka beribadah tapi tetap berbuat dosa, maka tidak akan diberi kenikmatan beribadah. Bahkan, seorang ulama mengatakan bahwa org yg baru berniat maksiat saja sudah akan kehilangan kenikmatan ibadah. Hal ini dikarenakan pada saat seorang mukmin bermaksiat, maka sesungguhnya dia bukan lagi menjadi mukmin.

Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu Rasululloh sallahu alaihi wa sallam berkata:

“Tidaklah seorang yang melakukan zina ketika ia melakukannya sebagai seorang mukmin, tidaklah seorang yang mencuri di saat ia melakukan pencurian sebagai seorang mukmin, dan tidaklah seorang peminum arak ketika ia meminumnya sebagai seorang mukmin, sedangkan taubat dibentangkan sesudah itu.”

Ikrimah (salah seorang anak murid Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu) menuturkan:

“Aku berkata kepada Abdullah bin Abbas, ‘Bagaimanakah iman itu terlepas darinya?’ Beliau menjawab: ‘Begini’ – sambil mengeratkan jari-jemarinya kemudian dilepaskannya – Jika ia bertaubat, iman itu kembali kepadanya’. lalu beliau mengeratkan kembali jari-jemari kedua tangannya.”
(HR al-Bukhari no.6809)

Kita temui banyak orang berhaji, namun sepulangnya berhaji tidak ada perubahan. Kemungkinan besar org ini tidak tahu kelezatan beribadah karena punya dosa dan gemar bermaksiat, meski orang ini sudah berhaji sekian kali. Orang2 ini, yg sudah berhaji, jika masih melakukan hal2 yg tidak bermanfaat, sudah selayaknya digugat.

Sesaungguhnya اَللّهُ tahu apa yg ada di dalam hati.
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al Baqarah(2):284)

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).” (Al An’am(6):59)

Sesungguhnya semua manusia akan diminta pertanggungjawabannya mengenai apa yg dia perbuat di dunia pada saat di akhirat kelak.
“Katakanlah: “Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat”.” (Saba'(34):25)

“Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban.” (Az Zukhruf(43):44)

“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,” (Al Muddatstsir(74):38)

2 thoughts on “Khutbah Jum’at – 20130412

  1. Dah tiga jam cari… jumpa akhirnya … terima kasih atas maklumat yang
    amat berguna nie… saya terhutang budi dengan blog ni..

Leave a comment