Khutbah Jum’at – 20130104

catatan admin: Bismillah,

Alhamdulillah, akhirnya kami bisa mengupdate kembali blog ini. Insya ALLOH mulai tahun 2013 ini, kami akan lebih sering mengupdate dan mengisi blog ini dengan khutbah Jum’at terbaru. Mohon bantuan doanya semoga kami bisa istiqomah (konsisten) dalam melakukan update.

Sesungguhnya mubadzir (orang yg berlebihan) itu sahabat setan, sebagaimana disebut dalam ayat,“Berikanlah kerabat dekat, orang miskin dan ibnu sabil hak mereka. dan jangan sekali-sekali bersikap tabdzir, sesungguhnya orang yang suka bersikap tabdzir adalah teman setan.” (Al Isra(26): 26 – 27)

Tahun baru yg biasa diperingati umat manusia adalah masehi dan hijriyah. Masehi berarti mengikuti peredaran matahari sementara hijriyah mengikuti peredaran bulan. Tahun baru Cina termasuk mengikuti peredaran bulan. Berikut mengenai penetapan tahun baru hijriyah.

Ada hadits palsu yg sering disampaikan oleh para khatib terkait ibadah di tahun baru. Inti hadits tersebut adalah Rasululloh SAW mengatakan yg menutup&memulai tahun baru dg puasa, akan diampuni dosanya selama 50 tahun. Kepalsuan hadits ini terutama karena menawarkan ibadah yg ‘mudah’ namun dengan pahala yg berlipat ganda. Iming-iming pahala ini sangatlah menyesatkan!

Sesungguhnya orang2 yg bertakwa kpd ALLOH SWT akan dimudahkan saat dia menemui kesulitan dan akan diberikan rejeki dr jalan yg tdk disangka2. Hal ini sebagaimana telah disampaikan,”… Barang siapa yang bertakwa kepada ALLOH SWT niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. — Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada ALLOH SWT niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya ALLOH SWT melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya ALLOH SWT telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Ath Thalaaq(65:2-3)

Sesungguhnya setiap manusia yg beriman akan mendapat cobaan, baik besar atau kecil, menyenangkan atau menyedihkan.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Al Baqarah(2):214)

Sudah seharusnya kaum muslim sadar bahwa hidup di dunia adalah persiapan utk hidup di akhirat. Dengan segala ujian dan cobaan yg dihadapi selama hidup di dunia, itu semua mesti bisa dijadikan bekal di akhirat kelak baik secara fisik maupun secara rohani. Janganlah menjadi orang yg merugi.

Ayat yg serupa, yg menyatakan bahwa manusia (tidak saja orang yg beriman) akan mendapat cobaan adalah,“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Al ‘Ankabuut(29):2).

Muslim akan hambar hidupnya jika tdk ada cobaan/ujian. Jika dia sabar dg ujian/cobaan,scr btawakal hny kpd ALLOH SWT,maka kebahagiaan akan menanti dia di akhirat. Rasululloh SAW sendiri bersabda, “Aku mengagumi seorang mukmin karena selalu ada kebaikan dalam setiap urusannya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur (kepada ALLOH SWT) sehingga di dalamnya ada kebaikan. Jika ditimpa musibah, ia berserah diri (dan menjalankannya dengan sabar) bahwa di dalamnya ada kebaikan pula.” (HR Muslim)

Seorang muslim mesti mempunyai misi hidup.

Kecintaan ALLOH SWT kepada hamba-Nya bisa ditunjukkan dlm bentuk menurunkan cobaan/ujian. Mungkin hal ini dirasa tidak masuk akal oleh banyak orang, bahkan oleh kaum muslim sendiri.

Muslim akan mengusahakan kesaesuaian antara mulut dg perbuatan (konsisten). Dengan konsistensi seperti itu, maka kepercayaan orang2 terhadap dirinya akan meningkat.

Tiap mengarungi cobaan,muslim membutuhkan sabar dan tawakal agar bisa lulus dari cobaan tsb.

Yg penting: ikhtiar maks utk menyelesaikan/menghadapi cobaan

Kesimpulan tentang cobaan:
1. Orang beriman akan diuji dengan cobaan dan ujian. Semakin berat cobaan dan ujian itu berarti (insya ALLOH) tingkat keimanan orang tersebut memang sebanding.
2. Cobaan sudah diterima orang2 terdahulu. Jadi tidak perlu banyak berkeluh kesah.
3. Kualitas muslim bisa dilihat dari sikapnya dalam menerima dan menghadapi cobaan yang dia terima.